Jumat, 03 Agustus 2012

Kisah Sa’id bin Harits Berbuka Puasa Bersama Bidadari


Kisah orang-orang taqwa dalam berpuasa

dakwatuna.com - Hisyam bin Yahya al-Kinaniy berkata, “Kami berperang melawan bangsa Romawi pada tahun 38 H yang dipimpin oleh Maslamah bin Abdul Malik. Dalam pertempuran itu ada di antara kami seorang lelaki yang bernama Sa’id bin Harits yang terkenal banyak beribadah, berpuasa di siang hari, dan shalat di malam hari.
Saya melihat orang itu adalah orang yang sangat bersungguh-sungguh dalam beribadah, baik siang maupun malam hari. Jika dia tidak sedang melakukan shalat atau ketika kami berjalan-jalan bersama, saya lihat dia tidak pernah lepas dari berdzikir kepada Allah dan membaca Al-Qur’an.
Pada suatu malam ketika kami melakukan pergantian jaga (saat mengepung benteng Romawi), sungguh saat itu kami dibuat bingung olehnya. Saat itu saya katakan kepadanya, ‘Tidurlah sebentar karena kamu tidak tahu apa yang akan terjadi pada musuh. Jika terjadi sesuatu agar nantinya kamu dalam keadaan siaga.’
Lalu dia tidur di sebelah tenda sedangkan saya berdiri di tempatku berjaga. Di saat itu saya mendengar Said berbicara dan tertawa, lalu mengulurkan tangan kanannya seolah-olah mengambil sesuatu kemudian mengembalikan tangannya sambil tertawa. Kemudian ia berkata, ‘Semalam.’ Setelah berkata seperti itu tiba-tiba ia melompat dari tidurnya dan terbangun  dan bergegaslah dia bertahlil, bertakbir, dan bertahmid.
Lalu saya bertanya kepadanya, ‘Bagus sekali, wahai Abul Walid (panggilan Sa’id), sungguh saya telah melihat keanehan pada malam ini. Ceritakanlah apa yang kau lihat dalam tidurmu.’
Dia berkata, ‘Aku melihat ada dua orang yang belum pernah aku lihat kesempurnaan sebelumnya pada selain diri mereka berdua. Mereka berkata kepadaku, ‘Wahai Sa’id, berbahagialah, sesungguhnya Allah swt. telah mengampuni dosa-dosamu, memberkati usahamu, menerima amalmu, dan mengabulkan doamu. Pergilah bersama kami agar kami menunjukkan kepadamu kenikmatan-kenikmatan apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu.’
Tak henti-hentinya Sa’id menceritakan apa-apa yang dilihatnya, mulai dari istana-istana, para bidadari, hingga tempat tidur yang di atasnya ada seorang bidadari yang tubuhnya bagaikan mutiara yang tersimpan di dalamnya. Bidadari itu berkata kepadanya, “Sudah lama kami menunggu kehadiranmu.” Lalu aku berkata kepadanya, “Di mana aku?” Dia menjawab, “Di surga Ma’wa.” Aku bertanya lagi, “Siapa kamu?” Dia menjawab, “Aku adalah istrimu untuk selamanya.”
Sa’id melanjutkan ceritanya. “Kemudian aku ulurkan tanganku untuk menyentuhnya. Akan tetapi dia menolak dengan lembut sambil berkata, ‘Untuk saat ini jangan dulu, karena engkau akan kembali ke dunia.’ Aku berkata kepadanya, “Aku tidak mau kembali.” Lalu dia berkata, “Hal itu adalah keharusan, kamu akan tinggal di sana selama tiga hari, lalu kamu akan berbuka puasa bersama kami pada malam ketiga, insya Allah.”
Lalu aku berkata, “Semalam, semalam.” Dia menjawab, “Hal itu adalah sebuah kepastian.” Kemudian aku bangkit dari hadapannya, dan aku melompat karena dia berdiri, dan saya terbangun.
Hisyam berkata, “Bersyukurlah kepada Allah, wahai saudaraku, karena Dia telah memperlihatkan pahala dari amalmu.” Lalu dia berkata, “Apakah ada orang lain yang bermimpi seperti mimpiku itu?” Saya menjawab, “Tidak ada.” Dia berakta, “Dengan nama Allah, aku meminta kepadamu untuk merahasiakan hal ini selama aku masih hidup.” Saya katakan kepadanya, “Baiklah.”
Lalu Sa’id keluar di siang hari untuk berperang sambil berpuasa, dan di malam hari ia melakukan shalat malam sambil menangis. Sampai tiba saatnya, dan sampailah malam ketiga. Dia masih saja berperang melawan musuh, dia membabat musuh-musuhnya tanpa sekalipun terluka. Sedangkan saya mengawasinya dari kejauhan karena saya tidak mampu mendekatinya. Sampai pada saat matahari menjelang terbenam, seorang lelaki melemparkan panahnya dari atas benteng dan tepat mengenai tenggorokannya. Kemudian dia jatuh tersungkur, lalu dengan segera aku mendekati dia dan berkata kepadanya, “Selamat atas buka malammu, seandainya aku bisa bersamamu, seandainya….”
Lalu ia menggigit bibir bawahnya sambil memberi isyarat kepadaku dengan tersenyum. Seolah-olah dia berharap ‘Rahasiakanlah ceritaku itu hingga aku meninggal’. Kemudian dari bibirnya keluar kata-kata, “Segala puji bagi Allah yang telah menepati janji-Nya kepada kami.” Maka demi Allah, dia tidak berucap kata-kata selain itu sampai dia meninggal.
Kemudian saya berteriak dengan suaraku yang paling keras, “Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian semua melakukan amalan untuk hal seperti ini,” dan aku ceritakan tentang kejadian tersebut. Dan orang-orang membicarakan tentang kisah itu dan mereka satu sama lain saling memberikan teguran dan nasihat. Lalu pada pagi harinya mereka bergegas menuju benteng dengan niat yang tulus dan dengan hati yang penuh kerinduan kepada Allah swt. Dan sebelum berlalunya waktu Dhuha benteng sudah bisa dikuasai berkat seorang lelaki shaleh itu, yaitu Sa’id bin Harits. Allahu a’lam

Makalah Bola Tangan

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa selalu tercurah kepada uswah hasanah kita yang telah menyampaikan risalah kebenaran dan telah membawa kita dari zaman kegelapan ( jahiliyah ) menuju zaman yang terang benderang yang penuh dengan petunjuk ( dinul islam ) beserta keluarga, sahabat serta kita yang insyaallah selalu melaksanakan sunnahnya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah andil dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat segera disajikan tanpa halangan yang berarti.
Penyusun optimis makalah ini dapat membantu dan dapat dengan mudah untuk di jadikan bahan pembelajaran bagi semua kalangan pembaca terlebih yang ingin memperdalam mengenai jenis olah raga khususnya kategori tangan.
Dengan diambil dari berbagai sumber. Alhamdulilah makalah ini dapat segera disajikan dan penulis mempunyai orientasi makalah ini akan bermanfaat bagi kita untuk menambah wawasan kita tentang dunia olah raga.
Sekian, semoga makalah ini dapat meberikan jawaban terhadap pertanyaan seputar permasalahan permainan Bola Tangan.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Penyusun





                                                               



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ii
BAB                I           PEMBAHASAN BOLA TANGAN
A. Masa Yunani Kuno
B. Perintis Bolatangan
C. Pelopor Federasi Bolatangan
D. Sejarah Bolatangan Olimpiade

BAB                II         Peraturan Bola Tangan
A.    Peraturan Bola
B.     Cara Bermain Bolatangan
C.     Gambar Lapangan Bolatangan
D.    Pemain

BAB                III        Jenis Tembakan dalam Permainan Bolatangan
1. Center Shoot
2. Center Shoot When Running
3. Center Shoot Hip Height
4. Flying Shoot
5. Flying Shoot When Running
6. Dive Shoot

DAFTAR PUSTAKA







BAB    I
PEMBAHASAN  BOLATANGAN

I.       SEJARAH BOLATANGAN
A. MASA YUNANI KUNO
      Permainan bola tangan dapat ditelusuri sejarahnya. Pada zaman Yunani Kuno permainan bolatangan sudah dimainkan walaupun dengan peraturan yang masih kuno. Permaianan ”Urania” yang dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan oleh Homer dan Odyssey) dan ”harpaston” yang dimainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama Claudius Galenus tahun 130 sampai 200 Masehi.
Di Jerman peramainan bola tangan dikenal dengan ”Fangballspiel” ayau permainan ”tangkap bola” yang diperkenal kan dalam ebuah lagu oleh penulis puisi Jerman bernama Walther von der Vgelweide. (1170-1230). Di Perancis seorang bernama Rabeilas (1494-1533) menggambarkan permainan bolatangan dengan; ”mereka bermain bolatangan dengan menggunakan telapak tangan mereka”.
Pada tahun 1793 masyarakat yang hidup di dataran hijau menggambarkan dan membuat ilustrasi dengan menggunakan bolatangan. Pada tahun 1484 seorang administrator olahraga Denmark mengijinkan permainan bolatangan agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Denmark dan mendorong untuk segera menyertakan atura dalam bolatangan. Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepakbola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki. Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit, Penalti dilakukan dari jarak 7 meter.




B. Perintis bolatangan Lapangan Moderen
       Bolatangan modern dimainkan pada abad 19 dimainkan di kota Danish di bagian Nyborg, Denmark pada tahun 1897. yang mempelopori bolatangan sesungguhnya adalah tiga negara yaitu Denmark, Jerman dan Swedia namun pendiri bolatangan justru pakar pendidikan jasmani yang memidahkan bolatangan lapangan pada pergantian abad yang berdasar dua bentuk permainan ’Raffbal”(bola tangkap) dan ”Königsbergerball”.
Di Swedia Wallström juga memperkenalkan permainan bolatangan dinegaranya pada tahun 1910.Pada tahun 1912 seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba menyebarkan bolatangan lapangan untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di Berlin, Karl Scelenz memperkenalkan bentuk permainan bolatangan dilapangan besar (outdoor) di beberapa negara Eropa. Kemudian ia mengembangkan peraturan-peratuaran bolatangan uyang hingga saat ini dikenal sebagai salaha satu pendiri bolatangan lapangan.Pada tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres Federasi Atletik Amatir Intermnasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk menyusun peraturan Internasional dari bolatangan lapangan.

C. Pelopor Federasi Bolatangan Internasional
    Pada tahun 1928 International Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan dengan Olimpiade Amsterdam dengan Ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun 1938 untuk pertama kali diselenggarakan Kejuaraan Dunia Bolatangan di Jerman.Akhirnya pada tahun 1946 atas usulan dan undangan Denmark dan Swedia delapan negara mendeklarasikan Federasi Bolatangan International atau International Handball Federation (IHF). Delapan negara tersebut adalah denmark, Finlandia, Perancis, Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah peserta sebanyak 150 peserta negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun putri.







D. Sejarah Bolatangan dalam Olimpiade
    Pada tahun 1938 di Olimpiade Berlin untuk pertama kali bolatangan di ikutsertakan sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan hingga Olimpiade yang terakhir diselenggarakan di Athena, yunani.Di Olimpiade terakhir tahun 2004 di athena diadakan penyambutan kecil untuk merayakan 28 tahun berlangsungnya Olimpiade dan ke ikut sertaan ke-10 bagi olahraga bola tangan. Bola tangan pada Olimpiade ini dipertandingkan di dua tempat yaitu di Olympic Sport Center disaksikan oleh 80.000 suporter dan Helinikon Olympic Complex disaksikan oleh 14.000 suporter.























BAB    II
PERATURAN BOLATANGAN

A. Cara bermain Bolatangan
   Permainan ini dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu penjaga gawang. Objek dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di gawang lawan. Bolatangan dimainkan di lapangan sepanjang 40 meter dan lebar 20 meter. Saat berlangsung permainan, pemein setiap tim adalah 6 orang dan satu penjaga gawang dengan waktu main 2x30 menit untuk putra dan 2 x 20 menit untuk pitri, berat bola tangan 425 – 475 gr, dan diameter bola tangan 5558 -60 cm.
   Pinalti Terjadi Karena Pelanggaran pertama seorang pemain mendapat peringatan dari wasit dengan melayangkan kartu kuning Pelanggaran kedua sebuah penangguhan waktu selama 2 menit yang akan diberikan kepada pemain. Selama waktu itu sebuah tim bermain tanpa satu pemain. Pemain memungkinkan kembali bermain hanya setelah selesai waktu penangguhan dan masuk ke dalam daerah pergantian pemain.
Jalannya Permainan pemain terdiri dari 2 tim masing-masing terdiri 7 orang, 6 sebagai pemain 1 sebagai penjaga gawang. Dimulai di tengah lapangan untuk jumpball, cara melempar bola dengan passing, dribbling dengan 3 langkah, cara memasukkan bola dengan Shooting dari garis luar setengah lingkaran depan gawang.
    Teknik-Teknik Yang Digunakan
a. Dribbling: dribbling lurus, dribbling silang.
b. Passing: lemparan atas setinggi bahu, lemparan sisi, lemparan lompat,
lemparan bawah, lemparan tolak.
c. Shooting: tembakan tengah, tembakan pinggang, tembakan melayang.






B.  Lapangan Boatangan
Ø  Lapangan Bola Tangan ada 2 :
1.      Lapangan INDOOR















         










C. Pemain
    Setiap tim terdiri dari 12 pemain, namun hanya 7 pemain yang ada di lapangan termasuk seorang penjaga gawang. Selebihnya adalah pemain pengganti selama permainan berlangsung. Mereka masuk dan meninggalkan lapangan permainan dari daerah pergantian pemain.
Berikut adalah posisi dari masing-masing pemain:
1. Attacking Positions
2. Defending positions.
3. LW - Left Wing OD - Outside defender
4. LB - Left Back HD - Half Defender
5. CB - Center Backor playmaker FD - forward Defender
6. RB - right Bacck GK - goal keeper
7. RW - right Wing
8. PV – pivot


















BAB    III       
BEBERAPA JENIS TEMBAKAN DALAM PERMAINAN BOLATANGAN

1. Center Shoot (tembakan tengah)
Bagi yang menggunakan tangan kiri, kaki kanan didepan, yang menggunakan tangan kanan, kaki kiri didepan. pada saat bersamaan tarik lengan di atas bahu sampai ke belakang, lengan bagian depan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, pinggang berputar ke samping bersama-sama dengan lengan lempar, tangan dibelakang bola, jari-jari tangan di bentangkan dengan luwes, langkah ketiga dan terakhir saat ke depan harus lebar dan kuat, kaki menghadap ke arah gawang, tangan di belakang bola, namunbola jangan di tekan keras, ketika kaki yang lain meninggalkan lantai, lengan yang digunakan untuk melempar setinggi telinga.

2. Center Shoot When Running (tembakan tengah dengan berlari)
   Bola dipegang dengan kedua tangan, Kaki kanan berada di udara ketika menangkap.Bagi yang menggunakan tangan kanan: kaki kiri di depan, yang menggunakan tangan kiri: kaki kanan di depan, Pada langkah terakhir bola di bawa setinggi bahu. Langkah terakhir :lebar dan kuat, lengan ditarik kebelakang kemudian segera lepaskan ke depan dengan kuat

3. Center Shoot Hip Height (tembakan pinggang)
   Bola dipegang dengan kedua tangan, Kaki kanan berada di udara ketika menangkap bola. Bagi yang menggunakan tangan kanan: kaki kiri di depan, yang tangan kiri: kaki kanan di depan. Pada langkah terakhir bola dibawa setinggi bahu,Langkah terakhir : lebar dan kuat, Lengan ditarik ke belakang kemudian segera lepaskan ke depan dengan kuat.

4. Flying shoot (tembakan melayang)
    Selama lari ke depan, bawa bola setinggi bahu, Langkah ketiga kuat dan lebar di udara, pinggang sebaiknya ditarik kebelakang bersamaan dengan lengan lempar, Tarik kedua kaki ke atas secara horizontal, Pinggang tarik ke belakang Lengan mengikuti gerakan ke depan dengan kuat, Mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan pemain dengan tangan kanan: meloncat dengan kaki kiri pemain dengan tangan kiri : meloncat dengan kaki kanan.

5. Flaying Shoot When Running (tembakan melayang dengan berlari)
   Selama lari ke depan, bawa bola setinggi bahu pada langkah ketiga kuat dan lebar di udara, pinggang sebaiknya ditarik ke belakang bersamaan dengan lengan lempar tarik kedua kaki ke atas secara horizontal. Pinggang tarik ke belakang lengan mengikuti gerakan ke depan dengan kuat Mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan ,pemain dengan tangan kanan: meloncat dengan kaki kiri, pemain dengan tangan kiri : meloncat dengan kaki kanan.

6. Dive Shoot (tembakan berbalik)
  Posisi awal tembakan ini ialah membelakangi gawang, Loncat tumpuan dengan satu atau dua tangan, Bengkokkan badan ke depan dengan pergelangan kaki, lutut dan dua pinggang, dan pandangan ke gawang, Setelah melakukan tembakan, kedua lengan menyentuh lantai secara langsung, Kedua kaki harus membentuk sudut 90 derajat, Gelincirkan badan saat dada
menyentuh lantai. Dada, perut, dan kaki depan menggelincir ke lantai sambil kedua tangan mendorong badan ke atas menjauhi lantai.




Teknik Dasar Bermain Bola

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola


Siapa sih yang tidak kenal dengan permainan sepak bola? Hampir semua orang dari belahan dunia ini mengenal permainan yang paling populer. Permainan Sepak bola bahkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia hehehe... seperti makanan pokok aja. Ungkapan ini tidaklah berlebihan karena sangkin populernya di salah satu negara sepak bola menjadi wahana politik, Seorang Pemimpin negara bisa digulingkan gara-gara tim sepak bolanya tidak menang dalam pertandingan tingkat dunia.
Dalam tulisan kali ini akan dibahas apa sebenarnya sepak bola itu dan teknik dasar permainan sepak bola. Sepak bola merupakan permainan yang dilakukan oleh dua regu/tim. Setiap tim terdiri dari 11 pemain. Permainan sepak bola membutuhkan kerjasama tim yang kompak. Disamping itu, variasi dan kombinasi teknik-teknik dasar individu juga sangat diperlukan.
Apa sajakah teknik dasar permainan sepak bola?
Teknik dasar itu adalah menendang bola, menghentikan bola, menggiring bola, menyundul bola dan melempar bola. Untuk lebih jelasnya teknik dasar permainan sepak bola adalah sebagai berikut:
- Teknik menendang bola
  • Menendang bola dengan kaki bagian dalam 
  • Menendang bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura) 
  • Menendang bola dengan kaki bagian luar 
  • Menendang bola dengan kaki bagian ujung kaki.
- Teknik menghentikan bola (Stopping)
  • Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam 
  • Menghentikan bola dengan kaki bagian luar 
  • Menghentikan bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura) 
  • Menghentikan bola dengan kaki bagian bawah (telapak kaki) 
  • Menghentikan bola dengan perut 
  • Menghentikan bola dengan dada Menghentikan bola dengan paha 
  • Menghentikan bola dengan kepala 


- Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
  • Menggiring bola dengan kaki bagian dalam 
  • Menggiring bola dengan kaki bagian luar 
  • Menggiring bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura) 
- Teknik Menyundul bola (heading)
  • Menyundul bola sangat diperlukan sekali bagi pemain sepak bola terlebih bagi pemain penyerang. Mencetak gol dengan sundulan sangat sukar untuk di halau kipper (penjaga gawang)
    Pelaksanaan menyundul bola: Berdiri atau memposisikan diri di bawa arah datangnya bola, dengan sikap badan agak condong ke depan, kedua kaki tekuk, pandangan ke arah bola dan terakhir perkenaan bola pada kepala bagian depan (frontalis), kedua tangan menjaga keseimbangan badan.  
- Teknik melempar bola ke dalam (throw in)
  • Bola dipegang dengan dua tangan di atas kepala Kedua kaki lurus tegap Badan agak di tekuk ke belakang Bola dilepas di atas kepala tanpa dibanting Kaki tidak boleh di angkat Saat melempar kaki tidak boleh menginjak garis lapangan